Minggu, 14 Desember 2008

AKSI DEMO DAMAI

TANGGAPAN AKSI DEMO DAMAI

TANGGAPAN AKSI DEMO DAMAI
Nabire, 11 Agustus 2008

TUNTUTAN I menyatakan bahwa : mendesak pemerintah daerah kabupaten nabire, kabupaten Kabupaten Dogiyai, kabupaten paniai dan Pemerintah propinsi papua untuk lebih serius meningkatkan pelayanan medis bagi masyarakat yang sedang terancam hidupnya dengan menyediahkan tenaga, fasilitas dan sarana dan prasarana penunjang dalam menyelamtakan nyawa para pasien mulai dari distrik hingga ke kampong-kampung. Segera menyediahkan klinik-klinik (pos-pos) pelayanan di kampong-kampung agar memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik.

Respon sekdah :
Responnya positif.

TUNTUTAN II menyatakan bahwa : mendesak Presiden Susilo bambang Yudoyono dan pemerintah Propinsi Papua serta Pemerintah kabupaten untuk segera membentuk atau mendatangkan Tim Peneliti yang Independen untuk membuktikan kebenaran atas penyebab kematian ratusan masyarakat lembah kamuu dan paniai.

Respon dari Sekdah Nabire :
Untuk meneliti penyebab kematian masyarakat yang sedang melanda masyarakat Lembah Kamuu, maka kami dari dinas kesehatan kabupaten Nabire telah bekerja sama dengan tim Dokter bekerjasama dengan tim dokter dari propinsi papua untuk meneliti virus apa yang sedang menyerang masyarakat kita. Dan hasil yang diketemukan adalah penyebabnya penyakit kolera dan Muntaber. Hasil ini diberikan oleh tim dokter setelah tim dokter ini melakukan penelitian di laboratorium di Jayapura selama 1 bulan.

Yang kedua setelah mendapat informasi dari masyarakat mengenai wabah ini, kami pun telah melakukan tim dan pernah turun sekitar dua kali ke Lembah Kamuu selama beberapa hari diatas. Dan kami pernah melakukan pengobatan kepada masyarakat diatas.

Yang ketiga kami akan turun ke atas ( Lembah Kamuu ) untuk melakukan penyediahkan fasilitas sarana dan prasarana serta melakukan penyuluhan kesehatan serta pengobatan terhadap masyrakat yang kenan wabah di atas ( Lembah Kamuu ). Dan kami memohon kepada seluruh elemen masyarakat Kamuu yang nantinya akan ikut bersama kami ke atas bersama-sama dengan kami. Karena untuk meyakinkan masyarakat atas wabah ini, kami saja tidak mampu sehingga kita harus menyelesaikan secara bersama-sama.

TUNTUTAN III Menyatakan Bahwa: SEKJEND PBB dan Dewan WHO PBB segera mengirim tenaga-tenaga para medis untuk mengamankan dan melindung rakyat pribumi Papua Barat yang sedang berada pada ancaman kejahatan terhadap kemanusiaan manusia Papua ( Genoside ) melalui pendekatan BIO – MILITERILISME ( perang biologis )

Respon dari Sekdah :
Tidak dapat reospon yang jelas. Lanjutnya; kami akan melanjutkan pernyataan sikap ini, kepada pemerintah Propinsi dan pemerintah pusat. Karena merkalah yang dapat mendatangkan WHO dan kami tidak dapat bertanggung jawab. Mau datangkan WHO atau tidak, itu urusan pemerintah pusat bukan wewenang kami. Yang jelas kami akan naik ke atas ( lembah Kamuu )

TUNTUTAN IV menyatakan bahwa: menyeruhkan kepada masyarakat internasional yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari HAM, DEMOKRASI, KEBENARAN dan KEADILAN segera mendesak Sekjend PBB dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mewujudkan tetang point-III di atas demi menegakan kemanusiaan Papua diatas segala kepentingan.

Respon sekdah:
Tidak ada respon, yang ada Cuma kebingungan.



LAPORAN HASIL AUDIENSI DENGAN SEKDAH NABIRE SETELAH TIM KABUPATEN NABIRE TURUN KE NABIRE

TUNTUTAN I menyatakan bahwa : mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire, kabupaten Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Paniai dan Pemerintah Propinsi papua untuk lebih serius meningkatkan pelayanan medis bagi masyarakat yang sedang terancam hidupnya dengan menyediahkan tenaga, fasilitas dan sarana dan prasarana penunjang dalam menyelamtakan Nyawa Para Pasien mulai dari Distrik hingga ke Kampong-kampung. Segera menyediahkan klinik-klinik (pos-pos) pelayanan di kampong-kampung agar memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik.

Respon Sekdah Setelah Tim Kabupaten Nabire turun Ke Nabire
Setelah Aksi Demo Damai selesai, kami para pejabat di Nabire lakukan pertemuan internal pejabat di saya punya ruangan, hasil kesepakatan rapat, kami langsung buat tim kerja dan saya yag dipercaya untuk menjadi ketua tim. Untuk berangkat keatas, kami berkeinginan untuk mengundang Tim Peduli Wabah Kolera Lembah Kamuu serta tokoh – tokoh agama, dan pemuda untuk naik ke Mowanemani bersamaan sehingga waktu itu kami telepon Bapak Pendeta tapi bapak tidak datang ke bandara jadi kami berangkat sendiri. Dan besok paginya kami berangkat ke Mowanemani kami melakukan coordinasi untuk membentuk tim peduli kemanusiaan. Dan Sekdah sebagai ketua tim.

Dan pada tanggal 13 Agustus 2008, tim dari Kabupaten Nabire yang diketuai oleh Sekdah Nabire naik ke Moanemani. Ketika mereka sampai di Moanemani, mereka melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh intelek, tokoh agama dan tokoh pemuda di Aula koteka Moge. Keputusan hasil pertemuan antara lain: mereka melakukan pengontrolan ke Puskesma Moanemani dan mereka menemukan Gudang Farmasi tersediah obat-obat yang dibutuhkan pasien, pemasangan air minum dan listrik serta tidak ada pasien yang dirawat di Puskesmas Mowanemani akibat Wabah ini.

Tim ini pertama kalinya melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga Kamuu dan membuat Jamban ( WC ), melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan di desa Egebutu di bawa tim dr Heru. Tim juga membangun 7 poskoh-poskoh di beberapa titik penting di daerah Lembah Kamuu, diantaranya; yang pertama di desa Egebutu, Kecamatan Dogiyai, Kecamatan Ikrar, Kecamatan Kamuu Timur, Kecamatan Kamuu Selatan ( Puweta) dan dan sebagai poskoh pusat di tempatkan di Mowanemani. Sebagai sumber informasi antar poskoh, tim sekdah juga menyediahkan Hand Telephone ( HT ), serta menyediahkan obat-obatan di setiap Poskoh. Dan tenaga medis.

Keluhan masyarakat lembah Kamuu saat rapat di Aula Koteka Moge adalah kami masyarakat lembah kamuu tidak membutuhkan Dana dalam bentuk apa pun, dan kami hanya membutuhkan penyediahan fasilitas berupa WC, pembersihan lingkungan, perlengkapan alat –alat kerja ( parang, sekop dll) serta tenaga relawan.

Saat Tim dari Kabupaten Nabire naik Ke Moanemani, Yayasan Obor Yusup sudah ada di Lembah Kamuu. Yayasan ini naik ke Mowanemani pada tanggal 11 Agustus 2008. Yayasan juga menyediahkan 3 orang Pendeta. Yayasan ini membantu obat-obatan, menyediahkan tenda – tenda, pemansangan air di Puskesmas Mowanemani, memberikan pelayanan obat-obatan kepada pasien serta memberikan penguatan iman kepada masyarakat di Gereja-Gereja.

Selain itu yayasan tersebut diatas, Tim dari Rumah Sakit Karitas juga ada di Mowanemani pada saat yang bersamaan. Dan Tim ini memberikan pelayanan pengobatan dan penyuluhan mengenai pentingnya jaga kesehatan badan dan lingkungan kepada masyarakat Lembah Kamuu.
Kepedulian masyarakat internasional terhadap wabah yang terjadi di lembah kamuu pun menjadi perhatian serius. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa ada beberapa LSM Internasional yang pernah turun ke Lembah Kamuu. Menurut keterangan Bapak Sekdah nabire, tanpa menyebut Identitas LSM, dia mengatakan ada LSM Luar Negri yang sedang melayani masyarakat di Lembah Kamuu.

Demikian hasil audensi, kami Tim Peduli Penanggulangan Wabah Kolera di Lembah Kamuu ( Ketua Tim ( Pdt Daud Auwe M.DIV ) dan Sekertaris Tim ( Marchell Goo ) dengan Bapak Sekdah Nabire di Ruang Kerjanya. pada hari Jumat, 15 Agustus 2008, Jam : 10: 25 WIT – 11 : 30 WIT.


MUSIBAH KOLERA MOANEMANI DOGIYAI

west papua , yunus edoway , my friend Joe , TB PETITIONS , U . S . , trood senator , papua torontho , tapol gn , KOTEKA PAPUA , INFO PAPUA , CANADA ACTIONS , KK AMP , PANIAI NEWS , kawan daud , MARY GORDON , DHL WWW , info free , edo waydo , U . S . , w pauk , web bad ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar